knowaboutbullying.com – Pada Senin, 23 Desember 2024, ratusan mahasiswa dari berbagai universitas di Jakarta menggelar demonstrasi besar-besaran di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Demonstrasi ini digelar untuk menolak kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% yang akan diberlakukan mulai 1 Januari 2025. Aksi ini menunjukkan betapa besarnya kekhawatiran dan penolakan dari kalangan mahasiswa terhadap kebijakan tersebut.
Demonstrasi yang digelar oleh mahasiswa ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Ratusan mahasiswa berkumpul di kawasan Patung Kuda dengan membawa spanduk dan poster yang bertuliskan penolakan terhadap kenaikan PPN. Mereka juga meneriakkan yel-yel dan slogan-slogan yang menuntut pemerintah untuk membatalkan kebijakan tersebut.
Para mahasiswa berasal dari berbagai universitas di Jakarta, termasuk Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Padjadjaran (Unpad), dan Universitas Airlangga (Unair). Mereka berkumpul di Patung Kuda dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah dan meminta agar kebijakan kenaikan PPN dibatalkan.
Para mahasiswa menuntut pemerintah untuk membatalkan kebijakan kenaikan PPN menjadi 12%. Mereka menyatakan bahwa kenaikan PPN ini akan berdampak negatif terhadap perekonomian masyarakat, terutama kalangan menengah ke bawah. “Kenaikan PPN ini akan membuat harga barang-barang pokok semakin mahal dan memberatkan masyarakat,” ujar salah satu koordinator aksi.
Para mahasiswa juga menyoroti bahwa kenaikan PPN tidak diimbangi dengan peningkatan pendapatan masyarakat. Mereka menilai bahwa kebijakan ini hanya akan menambah beban ekonomi bagi masyarakat yang sudah kesulitan akibat pandemi COVID-19 dan kondisi ekonomi yang belum stabil.
Aksi demonstrasi yang berlangsung di Patung Kuda ini sempat diwarnai dengan aksi dorong-dorongan antara demonstran dan aparat keamanan. Aksi ini terjadi ketika demonstran mencoba untuk memasuki area yang dijaga ketat oleh aparat keamanan. Meskipun sempat terjadi ketegangan, aksi dorong-dorongan tersebut tidak berlangsung lama dan tidak menimbulkan kerusuhan besar.
Aparat keamanan berusaha untuk mengamankan jalannya demonstrasi dan mencegah terjadinya kerusuhan. Mereka sbobet login membentuk barisan untuk menghalau demonstran yang mencoba memasuki area yang dijaga. Sementara itu, demonstran tetap berusaha untuk menyampaikan aspirasi mereka dengan cara yang damai dan tertib.
Setelah beberapa jam berlangsung, demonstrasi yang diwarnai dengan aksi dorong-dorongan tersebut akhirnya berhasil dibubarkan dengan tertib. Para demonstran membubarkan diri secara bertahap dan kembali ke titik kumpul masing-masing. Pembubaran demonstrasi ini berlangsung tanpa adanya bentrokan besar dan kerusuhan yang lebih parah.
Demonstrasi yang digelar oleh mahasiswa ini mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak. Beberapa pihak mendukung aksi demonstrasi ini dan menganggap bahwa kenaikan PPN memang perlu ditinjau ulang mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang belum stabil. Namun, ada juga pihak yang mengkritik aksi dorong-dorongan yang terjadi selama demonstrasi berlangsung.
Pemerintah sendiri belum memberikan tanggapan resmi terkait demonstrasi ini. Namun, beberapa ekonom menyarankan agar pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan kenaikan PPN ini dan melakukan kajian lebih mendalam terkait dampaknya terhadap perekonomian masyarakat.
Demonstrasi yang digelar oleh mahasiswa menolak kenaikan PPN menjadi 12% ini menunjukkan betapa besarnya kekhawatiran dan penolakan dari kalangan mahasiswa terhadap kebijakan tersebut. Aksi ini diwarnai dengan aksi dorong-dorongan antara demonstran dan aparat keamanan, namun akhirnya berhasil dibubarkan dengan tertib. Pemerintah diharapkan dapat mempertimbangkan kembali kebijakan kenaikan PPN ini dan melakukan kajian lebih mendalam terkait dampaknya terhadap perekonomian masyarakat.