knowaboutbullying.com – Gangguan pada prostat sering kali tidak mendapatkan perhatian yang cukup meskipun gejalanya cukup jelas dan mudah dikenali. Dr. Adistra Imam Satjakoesoemah, SpU, FICS, seorang dokter urologi dari RS Abdi Waluyo, menekankan pentingnya kesadaran akan gejala-gejala gangguan prostat dalam sebuah diskusi dengan wartawan. Menurutnya, gejala yang paling umum adalah sering buang air kecil, terutama di malam hari, yang terjadi pada sekitar 70 persen kasus.
Dr. Adistra menjelaskan, “Banyak yang mengalami kebangun di malam hari hanya untuk buang air kecil. Di siang hari pun, kebiasaan sering buang air kecil, kesulitan menahan kencing, bahkan kadang-kadang sampai mengompol, adalah beberapa gejala yang sering terjadi.” Gejala lain yang sering muncul adalah kesulitan dalam memulai buang air kecil atau hesitancy, kencing lemah (weak flow), dan perasaan tidak tuntas setelah buang air kecil.
Gejala-gejala yang disebutkan ini termasuk dalam kategori LUTS (Lower Urinary Tract Symptoms) yang umum terjadi pada gangguan prostat. Kondisi ini bisa mencakup Benign Prostatic Hyperplasia (BPH), yang merupakan pembesaran prostat jinak, atau bahkan kanker prostat yang juga dapat menyebabkan obstruksi pada saluran uretra.
Selain itu, kondisi yang dikenal sebagai post void dribbling, di mana tetesan air kencing masih keluar setelah buang air, juga menjadi salah satu indikasi gangguan. Dr. Adistra menambahkan, “Gejala-gejala ini bukan disebabkan oleh nyeri. Jika ada nyeri, biasanya menandakan adanya luka atau radang.”
Pentingnya mengenali gejala-gejala ini adalah untuk memastikan bahwa setiap gangguan dapat ditangani sejak dini. Dengan demikian, komplikasi lebih serius dapat dicegah, memungkinkan penanganan yang lebih efektif dan pemulihan yang lebih cepat bagi pasien.