Aceh Selatan, Mei 2025 — Seekor harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) ditemukan dalam kondisi memprihatinkan slot depo 5k setelah terjebak di perangkap jerat yang dipasang oleh pemburu liar di kawasan hutan lindung di Aceh Selatan. Satwa langka ini mengalami luka parah pada kaki depan akibat jeratan kawat baja yang dirancang untuk menjebak hewan besar.
Penemuan harimau ini menambah daftar panjang kasus perburuan liar yang terus mengancam kelangsungan hidup harimau Sumatra, satu-satunya subspesies harimau yang masih bertahan hidup di Indonesia.
Kronologi Penemuan
Harimau tersebut ditemukan oleh tim patroli gabungan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh bersama lembaga mitra konservasi internasional. Awalnya, tim menerima laporan dari warga sekitar yang mencium bau bangkai dan mendengar suara auman harimau selama dua hari berturut-turut. Setelah menelusuri lokasi, tim menemukan harimau jantan dewasa dalam kondisi lemas, dengan kaki depan terjerat kawat baja yang sudah berkarat.
Perangkap Pemburu Liar: Ancaman Mematikan
Jerat logam yang kuat mampu melukai bahkan mematahkan tulang satwa yang terperangkap. Fakta ini menunjukkan bahwa perangkap liar merupakan salah satu bentuk perburuan paling kejam dan tidak manusiawi.
Motif Perburuan Liar
Motif utama di balik perburuan harimau Sumatra adalah perdagangan ilegal bagian tubuh harimau, seperti kulit, taring, tulang, dan organ dalam, yang masih tinggi peminatnya di pasar gelap internasional. Kurangnya patroli hutan, minimnya dana operasional, serta keterbatasan personel menjadi kendala utama.
Upaya Konservasi dan Harapan
Meski kondisi saat ini mengkhawatirkan, masih ada harapan untuk menyelamatkan harimau Sumatra dari ambang kepunahan. Sejumlah organisasi konservasi nasional dan internasional terus bekerja sama dengan pemerintah dan masyarakat lokal untuk memperkuat pengawasan, menggelar edukasi masyarakat, serta mengembangkan solusi berbasis komunitas.
Program patroli hutan yang melibatkan masyarakat sekitar hutan terbukti efektif dalam menekan praktik perburuan. Namun, langkah ini hanya akan efektif jika habitat mereka tetap aman dan bebas dari ancaman manusia.
Peran Publik dan Kesadaran Kolektif
Masyarakat luas juga memiliki peran penting dalam menyelamatkan harimau Sumatra. Dukungan terhadap program konservasi, penyebaran informasi yang benar tentang bahaya perdagangan satwa liar, serta pelaporan terhadap aktivitas ilegal di sekitar hutan dapat menjadi langkah nyata melindungi satwa ini.
Penutup
Kisah harimau Sumatra yang terjerat ini bukan hanya tentang satu individu yang terluka, tetapi juga cerminan dari krisis konservasi yang tengah kita hadapi. Jika kita gagal mengambil tindakan nyata, maka harimau Sumatra mungkin hanya akan tinggal nama dalam buku sejarah.